Panduan ini sengaja ditulis ulang karena umumnya ibu hamil
kurang memperhatikan panduan yang tertuang dalam buku pink. Buku pink adalah
Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Setiap Ibu yang memeriksakan kehamilannya, pasti akan
mendapatkan buku tersebut. Kalau nggak periksa, ya tentu tidak dapat. Ada
himbauan agar buku ini selalu dibawa setiap ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Buku ini berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin, dan
nifas) dan bayi (bayi baru lahir, bayi,
dan anak balita) serta informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan
anak.
Setiap ibu hamil mendapat satu buku KIA. Jika ibu melahirkan
bayi kembar, maka ibu memerlukan tambahan buku KIA lagi.
Buku ini tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan
(Posyandu, Polindes/Poskesdes/ Pustu, Puskesmas, bidan, dokter praktik, rumah
bersalin, dan rumah sakit.
Periksa kehamilan secara rutin
- Segera periksakan diri ke petugas kesehatan
- Ukur tinggi badan dan lingkar lengan aras (lila) saat pertama kali periksa
- Timbang berat badan setiap kali periksa. Berat badan akan naik sesuai umur kandungan
- Ukur tekanan darah dan besarnya kandungan tiap kali periksa. Kandungan akan membesar sesuai umur kehamilan
- Minum 1 pil tambah darah setiap hari selama 90 hari. Pil ini tidak berbahaya bagi bayi.
- Mintalah imunisasi Tetanus Toksoid (TT) kepada petugas. Hal ini untuk mencegah tetanus pada bayi. Ikuti kelas ibu hamil jika memungkinkan
- Tanyakan kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan
- Pastikan suami atau keluarga mendampingi ibu hamil saat periksa
- Siapkan tabungan untuk biaya persalinan
- Suami atau keluarga dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu diperlukan
- Pikirkan dimana ibu hamil berencana akan melahirkan (Puskesmas/Rumah Sakit/ Rumah Bersalin)
- Rencanakan Keluarga Berencana (KB). Tanyakan cara dan macam-macam KB kepada petugas
- Siapkan orang yang bersedia menjadi donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan
- Tempelkan stiker Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di rumah ibu hamil setelah merencanakan persalinan dengan petugas kesehatan
- Mandi 2 kali sehari dengan sabun
- Gosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur
- Boleh melakukan hubungan suami istri tapi tanyakan kepada petugas cara yang aman
- Setelah kandungan berumur 4 bulan, seringlah elus-elus perut dan ajak bicara bayi di dalam kandungan
- Kurangi kerja berat
- Istirahat berbaring minimal 1 jam di siang hari. Posisi tidur sebaiknya miring
- Sebaiknya ibu hamil tidur menggunakan selambu, hindari penggunaan obat nyamuk bakar atau semprot
- Tanyakan kepada petugas kesehatan tentang makanan yang bergizi
- Makanlah dengan pola gizi seimbang, lebih banyak daripada sebelum hamil
- Tidak ada pantangan makanan selama hamil
- Jika mual, muntah, dan tidak nafsu makan, pilihlah makanan yang tidak berlemak dan menyegarkan. Misalnya, roti , ubi, singkong, biskuit, dan buah.
- Jangan minum jamu, minuman keras atau merokok karenan membahayakan kandungan
- Jika minum obat, tanyakan caranya kepada petugas kesehatan
Tanda bahaya pada kehamilan
- Perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua
- Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang.
- Demam atau panas tinggi
- Air ketuban keluar sebelum waktunya
- Bayi di dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
- Muntah terus. Tidak mau makan
- 6 masalah di atas dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran diri (prematur) yang membahayakan ibu dan bayi. Segeralah bawa ke petugas kesehatan didampingi suami atau keluarga
- Batuk lama
- Lemah
- Jantung berdebar-debar
- Gatal-gatal pada kemaluan
- Keluar keputihan
Seluruh tulisan di atas
bersumber dari Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang dikeluarkan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia atau lebih sering kita kenal dengan buku pink
Tidak ada komentar:
Posting Komentar