Senin, 05 Maret 2018

Apa Yang Harus Diketahui dan Dilakukan Ibu Nifas?


Ditulis kembali oleh @elliyinayin

Masa nifas seorang ibu berbeda-beda. Meskipun demikian, ibu nifas yang sedang menyusui harus tetap merawat diri, menjaga kesehatan ibu dan anak. Berikut cara menyusui bayi, perawatan ibu semasa nifas, dan tanda bahaya dan penyakit saat nifas.

Cara menyusui bayi
  • Susui sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali sehari
  • Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui
  • Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi yang lain
  • Beri bayi hanya ASI sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif)
  • Biasanya cuci tangan degan sabun waktu: akan memegang bayi, sesudah buanga air besar/kecil, sesudah menceboki anak

 Perawatan ibu
  • Minum 1 kapsul vitamin A warna merah (200.000 SI) segera setelah melahirkan
  • Minum lagi kapsul vitamin A pada hari kedua. Jarak kapsul pertama dan kedua minimal 24 jam
  • Periksa ke bidan/dokter minimal 3 kali pada: minggu pertama, ke 2 dan ke 6.
  • Makanlah dengan pola gizi seimbang, lebih banyak daripada saat hamil
  • Istirahat/tidur cukup dan banyak minum supaya asi keluar banyak
  • Bagi ibu nifas yang memerlukan, minumlah 1 tablet tambah darah setiap hari, selama 40 hari.
  • Jaga kebersihan alat kelamin dan ganti pembalut sesering mungkin

Tanda bahaya dan penyakit pada saat nifas
  • Perdarahan lewat jalan lahir
  • Keluar cairan berbau dari jalan lahir
  • Demam
  • Bengkak di muka, tangan, atau kaki disertai sakit kepala dan atau kejang
  • Nyeri atau panas di daerah tungkai
  • Payudara bengkak, berwarna kemerahan, dan sakit
  • Puting lecet
  • Ibu mengalami depresi (antara lain menangis tanpa sebab dan tidak peduli pada bayinya)

Seluruh tulisan di atas bersumber dari Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atu lebih sering kita kenal dengan buku pink

Minggu, 04 Maret 2018

Mengapa perlu Keluarga Berencana (KB)


Ditulis kembali oleh @elliyinayin


Mengapa ibu perlu ikut KB?
Agar ibu tidak cepat hamil lagi (minimal 2 tahun)
Agar ibu punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga

Cara ber KB
Bagi suami:
Suami memakai kondom setiap melakukan hubungan seksual

Bagi istri:
Istri minum pil KB tiap hari secara teratur. Selama menyusui, minum pil KB khusus
Istri disuntik KB
Di lengan istri dipasangi susuk KB
Di rahi istri dipasangi alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

Sterilisasi
Jika jumlah anak sudah cukup dan tidak ingin punya anak lagi:
Saluran sperma suami diikat atau dipotong (metode operasi pria)
Saluran telur istri diikat, dijepit, atau dipotong (metode operasi wanita)

Seluruh tulisan di atas bersumber dari Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atu lebih sering kita kenal dengan buku pink

Apa Yang Harus Diketahui dan Dilakukan Ibu Saat Mendekati Masa Persalinan?

Ditulis kembali oleh @elliyinayin

Mendekati hari persalinan atau masa masa Hari Perkiraan Lahir (HPL) adalah saat yang semakin mendebarkan bagi seorang calon ibu dan ayah, lebih-lebih menanti anak pertama. Ibu dan Ayah harus meminimalkan rasa panik. Ketahuilah tanda bayi akan lahir. Berikut sedikit panduan bagi ibu yang menanti masa persalinan.

Tanda bayi akan lahir
  • Perut mulas secara teratur
  • Mulasnya sering dan lama
  • Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
  • Keluar air ketuban dari jalan lahir
  • Jika muncul salah satu tanda di atas maka suami atau keluarga harus segera membawa ibu hamil ke fasilitas layanan kesehatan

Proses melahirkan (persalinan)
  • Bayi biasanya lahir 12 jam sejak mulas teratur yang pertama. Ibu masih boleh makan, minum, buang air kecil dan berjalan
  • Jika terasa sakit, tarik nafas panjang lewat hidung dan keluarkan lewat mulut
  • Jika terasa ingin buang air besar, segera beri tahu bidan/dokter
  • Bidan/dokter akan menyuruh ibu mengejan. Ikuti perintahnya
  • Begitu bayi lahir, letakkan bayi di dada ibu. Biarkan ia berusaha mencari puting susu ibunya (inisiasi menyusu dini)
  • Tindakan ini bisa mencegah perdarahan dan merangsang keluarnya ASI

Masalah pada persalinan
  • Perdarahan lewat jalan lahir
  • Tali pusar atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
  • Ibu tidak kuat mengejan
  • Ibu kejang
  • Air ketuban keruh dan berbau
  • Ibu gelisah
  • Ibu merasakan sakit yang hebat
  • Ikuti semua nasihat bidan/dokter. Suami atau keluarga harus selalu mendampingi

Seluruh tulisan di atas bersumber dari Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atu lebih sering kita kenal dengan buku pink

Sabtu, 03 Maret 2018

Apa Yang Harus Diketahui dan Dilakukan Ibu Hamil?

Ditulis kembali oleh @elliyinayin

Panduan ini sengaja ditulis ulang karena umumnya ibu hamil kurang memperhatikan panduan yang tertuang dalam buku pink. Buku pink adalah Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Setiap Ibu yang memeriksakan kehamilannya, pasti akan mendapatkan buku tersebut. Kalau nggak periksa, ya tentu tidak dapat. Ada himbauan agar buku ini selalu dibawa setiap ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Buku ini berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin, dan nifas) dan bayi (bayi baru  lahir, bayi, dan anak balita) serta informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak.

Setiap ibu hamil mendapat satu buku KIA. Jika ibu melahirkan bayi kembar, maka ibu memerlukan tambahan buku KIA lagi.

Buku ini tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan (Posyandu, Polindes/Poskesdes/ Pustu, Puskesmas, bidan, dokter praktik, rumah bersalin, dan rumah sakit.

Periksa kehamilan secara rutin
  • Segera periksakan diri ke petugas kesehatan
  • Ukur tinggi badan dan lingkar lengan aras (lila) saat pertama kali periksa
  • Timbang berat badan setiap kali periksa. Berat badan akan naik sesuai umur kandungan
  • Ukur tekanan darah dan besarnya kandungan tiap kali periksa. Kandungan akan membesar sesuai umur kehamilan
  • Minum 1 pil tambah darah setiap hari selama 90 hari. Pil ini tidak berbahaya bagi bayi.
  • Mintalah imunisasi Tetanus Toksoid (TT) kepada petugas. Hal ini untuk mencegah tetanus pada bayi. Ikuti kelas ibu hamil jika memungkinkan

 Persiapan melahirkan/bersalin
  • Tanyakan kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan
  • Pastikan suami atau keluarga mendampingi ibu hamil saat periksa
  • Siapkan tabungan untuk biaya persalinan
  • Suami atau keluarga dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu diperlukan
  • Pikirkan dimana ibu hamil berencana akan melahirkan (Puskesmas/Rumah Sakit/ Rumah Bersalin)
  • Rencanakan Keluarga Berencana (KB). Tanyakan cara dan macam-macam KB kepada petugas
  • Siapkan orang yang bersedia menjadi donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan
  • Tempelkan stiker Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di rumah ibu hamil setelah merencanakan persalinan dengan petugas kesehatan

 Perawatan sehari hari
  • Mandi 2 kali sehari dengan sabun
  • Gosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur
  • Boleh melakukan hubungan suami istri tapi tanyakan kepada petugas cara yang aman
  • Setelah kandungan berumur 4 bulan, seringlah elus-elus perut dan ajak bicara bayi di dalam kandungan
  • Kurangi kerja berat
  • Istirahat berbaring minimal 1 jam di siang hari. Posisi tidur sebaiknya miring
  • Sebaiknya ibu hamil tidur menggunakan selambu, hindari penggunaan obat nyamuk bakar atau semprot

 Anjuran  makan untuk ibu hamil
  • Tanyakan kepada petugas kesehatan tentang makanan yang bergizi
  • Makanlah dengan pola gizi seimbang, lebih banyak daripada sebelum hamil
  • Tidak ada pantangan makanan selama hamil
  • Jika mual, muntah, dan tidak nafsu makan, pilihlah makanan yang tidak berlemak dan menyegarkan. Misalnya, roti , ubi, singkong, biskuit, dan buah.
  • Jangan minum jamu, minuman keras atau merokok karenan membahayakan kandungan
  • Jika minum obat, tanyakan caranya kepada petugas kesehatan


Tanda bahaya pada kehamilan
  • Perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua
  • Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang.
  • Demam atau panas tinggi
  • Air ketuban keluar sebelum waktunya
  • Bayi di dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
  • Muntah terus. Tidak mau makan
  • 6 masalah di atas dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran diri (prematur) yang membahayakan ibu dan bayi. Segeralah bawa ke petugas kesehatan didampingi suami atau keluarga

 Masalah lain pada kehamilan
  • Batuk lama
  • Lemah
  • Jantung berdebar-debar
  • Gatal-gatal pada kemaluan
  • Keluar keputihan

Seluruh tulisan di atas bersumber dari Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau lebih sering kita kenal dengan buku pink

Jumat, 02 Maret 2018

Mbak Tini Ikuti Program Kejar Paket A, Membekali ART dengan Pendidikan Itu Penting

Ditulis oleh @elliyinayin

Pertanyaan pertama apa yang akan anda tanyakan jika mewawancarai seorang calon Asisten Rumah Tangga (ART)?
Minta gaji berapa? // Pengalaman kerjanya apa? // Sudah pernah ikut berapa juragan? Atau hal-hal lain yang mungkin malah tidak ada hubungannya dengan pekerjaan? hehehe....Mencari ART memang susah susah gampang.

Pengalaman saya soal pencarian ART sangat simple. Saya tidak terlalu peduli dengan tetek bengek pribadinya. Yang paling penting bagi saya adalah bisa calistung alias membaca, menulis, dan menghitung. Tapi saya sempat kaget saat Mbak Tini mengatakan dia tidak lulus SD. Namanya Partini (lahir 1979). Ia hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 4 SD. Untung saja ia bisa calistung. Kurang lebih 1 tahun ia bekerja dengan saya untuk mengurus rumah tangga dan membantu momong Wafa ketika saya ngantor. Beruntungnya saya mendapat orang yang InsyAllah amanah serta memiliki 2 pengalaman pekerjaan yang sangat mendukung. Pertama, pernah menjadi tukang laundry. Kedua, pernah momong bayi hingga si bayi berusia 11 tahun. Artinya, skill dan kesabarannya tidak perlu dipertanyakan lagi.

Saya berpikir, Mbak Tini tak selamanya bekerja dengan saya. Jika kelak ia berhenti, dia harus memiliki sesuatu yang bisa dijadikan modal untuk meningkatkan taraf hidupnya. Saya pun berembug dengan suami untuk mengikutkan Mbak Tini pada program paket A di daerah Sangkrah, Surakarta. Tujuannya agar Mbak Tini memiliki ijazah SD. Mbak Tini memiliki kemampuan yang mumpuni sehingga kalau ia memiliki ijazah SD, dia bisa bekerja di pabrik atau sebagai karyawan OS. Mas Cahyo setuju. Tinggal Mbak Tini meminta ijin suaminya untuk mengikuti program ini.

Deal. Mbak Tini tidak keberatan untuk melaksanakan program tersebut. Saya katakan bahwa saya akan tanggung biaya bulanan, semesteran dan Ujian Nasional nanti. Jika ada tagihan lain sampaikan saja. Saya juga sempat mengajak Mbak Tini ke studio foto untuk melengkapi syarat pendaftaran. Dengan mengenakan baju milik saya serta dandan seadanya, jepret jepret. Beres. KBM pun berlangsung setiap Senin-Kamis pukul 19.30-21.00. Saya berpesan ke Mbak Tini agar selalu masuk kelas. Tidak hanya nanggung biaya, saat sebulan mendekati UN, saya juga nanggung PR nya Mbak Tini,wkwkwkwkw.

Pagi-pagi sebelum berangkat ngantor, ia sodorkan sebendel soal dengan beberapa mapel. Katanya sih untuk tryout. “Bu, ada PR disuruh latihan,” katanya. Lalu saya jawab, “Yang sekolah kamu, kok yang disuruh ngerjain PR aku.” Lalu kami tertawa bersama. Ia menggendong Wafa, dan saya sambil mengerjakan PR nya. Jadi Mbak Tini hanya perlu mengingat setiap soal dengan jawaban yang benar. Keadaan seperti ini, pasti kita maklum. Ia tak mungkin membaca buku. Ia tak mungkin belajar selayaknya anak sekolah.

Hari-hari mendekati UN. Apakah menegangkan? Tidak sama sekali. Mbak Tini bekerja seperti biasanya. Saya ngantor seperti biasanya. Kalau dia ada PR ya pasti saya bantu kerjakan. Yang menegangkan bukan UN nya, tapi perutnya yang semakin membesar. Seingat saya, saat UN ia sedang hamil 7 bulan. Oh oh,,,semoga lancar. UN pun berlansung lancar.

Dengan berat hati saya sampaikan, “Mbak, maaf. Sampeyan tidak mungkin kerja dengan aku selamanya. Aku tidak mungkin ngopeni anakmu juga. Sampeyan juga tidak mungkin bekerja dalam keadaan punya bayi . Jadi, maaf banget, kalau usia kehamilanmu sudah 36 minggu, aku menghentikanmu ya Mbak. Terima kasih banyak atas bantuan selama ini.” Saat itu saya sedih sekali. Tidak tega. Saya sangat sedih karena harus berpikir mencari ART baru atau mencarikan Wafa sebuah day care. Tapi menghentikan ia bekerja adalah pilihan yang paling realistis.

Si jabang bayi dengan nama Joko Perkasa telah lahir dengan berat badan 3.4 kg. Kini ia telah berusia 1,5 tahun dan sudah bisa berlari. Sayang, usia Bapaknya tidak panjang. Suami Mbak Tini meninggal 1,5 bulan yang lalu dalam kecelakaan motor saat berangkat bekerja. Ijazah Mbak Tini pun baru sempat diambil pada Senin (26/2/2018) kemarin.

Saya tidak bisa berucap kecuali satu hal, semoga ilmumu manfaat ya Mbak dan semoga Joko menjadi anak sholeh. Amin.



Kamis, 01 Maret 2018

Sepuluh Tips Sederhana Membuka Warung Kelontong

Ditulis oleh @elliyinayin

Saat sedang santai, kakak kelas jaman Aliyah dengan mengejutkan menghubungi melalui WA. Ia yang  jauh di Balikpapan tetiba melontarkan beberapa pertanyaan. Pertanyaan yang sangat sederhana terkait bagaimana saya memulai usaha kelontong rumahan dari NOL BESAR.

Pertanyaannya adalah seputar dimana saya kulak, apa saja yang seharusnya dikulak, dan seberapa banyak stok saya. Berikut ada 9 tips yang sekiranya dapat menjawab pertanyaan di atas.

Pertama, amati jarak antara usaha kelontong yang akan kita buka dengan usaha milik tetangga. Pastikan masih jarang atau jaraknya agar berjauhan.

Kedua, amati bagaimana kemampuan ekonomi tetangga kita. Jika mereka hanya mampu membeli barang dengan harga Rp 500, maka pilihan kulak kemasan Rp 500, jangan yang Rp 1.000.

Ketiga, hitung modal yang kita punya. Untuk yang sangat pemula seperti saya, saya sarankan agar stok barang sedikit namun variannya banyak. Sehingga kita tahu sebenarnya barang yang seperti apa sih yang pembeli butuhkan. Modal disini tidak hanya dihitung modal barang yang dijual, namun juga modal yang berhenti dan modal yang habis. Misal etalase, kulkas es, printer (jika buka saja ngeprint), gunting dan plastik. Lihatlah skala kemampuan kita dan warung kelontong yang seperti apa yang akan kita dirikan.

Keempat, dengarkan saran dan kritik para tetangga/pembeli. Hal ini akan sangat berguna untuk perkembangan usaha anda. Misal:
Mbak, jualo telur.
Mbak, gulanya stok yang ¼ kg donk.
Mbak, siapin lilin ya kalau mati lampu kita belinya dekat..
Mbak, beras belinya jauh nih. Stok donk..
Mbak, shampoo XXX yang varian hijau kok tidak ada?
Mbak, sabun cuci XXX yang cair belum stok to?
Mbak, aku butuh obat nyamuk bakar nih..
Dengan demikian, kita benar-benar kulak yang jelas akan laku dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

Kelima, kulakan tidak harus banyak dan muluk-muluk mencari harga miring. Mengapa? Karena kita baru proses mengenal. Kulakan gula tidak harus 1 karung. Belum habis laku malah sudah dimakan semut semua. Dicoba dulu, stok gula 5 kg,  beras 5 kg, gandum 5 kg, tepung beras 5  kg, dst. Memang sih ujungnya saat dijual terkesan sedikit agak mahal karena kulak kita sedikit. Tidak apa-apa. “Agak mahal” tersebut dapat diatasi dengan kerahaman anda dalam melayani pelanggan. Meski beda Rp 100, tapi pelanggan tetap puas dengan layanan kita.

Keenam, ambillah laba yang wajar. Usaha kelontong itu kompetitornya banyak. Dan anda hanya akan mati kutu jika mengambil laba berlebihan. Ibarat kata kita seperti butiran debu dibanding gundukan pasir yang memiliki modal besar dan bisa menjual dengan harga grosir. Survey harga dulu juga boleh. Kalau di warung A jual mie instan dengan harga Rp 2500, maka paling tidak anda menjualnya dengan harga yang sama. Pastikan anda mendapatkan harga kulak dengan harga di bawah Rp 2500 ya.

Ketujuh, pastikan pelanggan membeli dengan cash. Usaha kelontong ini akan sangat terasa jika ada satu,dua orang yang nge-bon alias hutang. Pasti anda akan kesulitan kulak, padahal stok barang tertentu telah habis.

Kedelapan, sangat disarankan kulak di pasar tradisional atau warung sembako/grosir yang besar. Jangan sekali-kali memiliki pemikiran untuk kulak di Gi*nt, Hyper****, Trans****, Carrefo*r, atau toko swalayan modern yang harganya tidak terjangkau untuk dijual lagi.

Kesembilan, hindari menjual barang yang makruh apalagi haram. Jadi pastikan apa yang anda sediakan di warung adalah barang yang halal. Misal nih, warung kelontong saya sengaja tidak menjual rokok meski kata orang-orang labanya sangat menggiurkan.

Kesepuluh, jadilah warung yang amanah dan jujur sehingga keberkahan warung kelontong tersebut terus mengalir.

Semoga sepuluh tips ini bermanfaat. Silakan mencoba semoga berkah.


Rabu, 28 Februari 2018

Gegara Kucing Lahir di Internit, Saya Call 911 Indonesia (bagian 3)

Ditulis oleh @elliyinayin

Apakah masalah bayi kucing ini telah berakhir? BELUM
Tetangga depan rumah turut saya rempongi karena saya tidak tahu harus membawa kemana dan harus bagaimana terhadap 4 bayi ini. Dan mereka menakut-nakuti saya kalau nanti induknya datang pasti dia bingung dan marah mencari bayinya. Kata petugas bayi ini masih berusia 1,5 bulan dan belum bisa makan. Bayi kucing masih mimik ASI eksklusif dari simboknya. Kalang kabut saya kudu bagaimana.

Tetangga A menyarankan saya agar meletakkan kardus dengan 4 bayi kucing di depan rumah tetangga B yang punya dan suka kucing. Saya pun manut, meski sebenarnya saya kurang setuju karena tetangga B rumahnya sedang kosong, semua sedang kerja dan sekolah. Masak saya menyerahkan kucing tanpa ijin, wagu banget kan... Bodo amat pikir saja asal si bayi tidak di rumah saya. (Jangan dicontoh ya, ini tidak baik).

Hujan deras mengguyur  Solo. Seorang cat lovers menghubungi saya dan memberikan kontak ketua cat lovers solo (Toufik Noval Salim). Ia menyarankan agar saya menghubungi Mas Toufik untuk menyerahkan bayi kucing karena ada yang bersedia adopsi. Legaaaaaaaa sekali hati ini.
Singkat cerita, saya kontak Mas Toufik. Ia menjanjikan akan mengambil di rumah saya pukul 13.00 WIB. Tapi apa yang terjadi??? Mas Toufik belum muncul. Pukul 16.00 WIB tetangga B menyambangi rumah saya. Deg,,saya takut karena merasa bersalah. Ia tidak terima kalau saya meletakkan bayi kucing sembarangan, padahal mereka belum bisa makan. Ya Allah,,,, saya harus bagaimana?

Ngeles pun saya lakukan. “Iya Bu. Saya minta maaf. Ini 30 menit orang yang mau adopsi kucing datang kok,” kata saya merasa bersalah.

16.30 WIB Mas Toufik datang. Dengan lemah lembut ia mengambil bayi kucing. Dengan kardus seadanya ia menutupi dengan plastik dan berpesan kepada saya kalau induknya ketemu tolong kabari. Biarkan induk dan anaknya diadopsi bersama. “Ini bayi kucing masih takut Mbak. Ini kali pertama ia berinteraksi dengan manusia. Ia takut. Ia ingin bersama induknya. Nanti kalau induknya mencari anaknya tidak ketemu, maka ia akan stress dan mati. Seperti seorang ibu yang kehilangan bayinya, biasanya stress berat  Jadi tolong kalau induknya lewat, ditangkap dulu, lalu kabari saya,” jelasnya.

Sumpah saya sangat merasa bersalah saat mendengar kata stress dan mati. Dosa...saya sangat merasa berdosa memisahkan induk dan bayinya. Hiks..hiks..hiks...
Akhir cerita, induk sesekali lewat di depan rumah saya. Tapi tak seorang pun berani menangkapnya. Dan bayi kucing telah hidup layak dengan tenang bersama keluarga barunya.

Jadi, seperti itulah efek nyata media sosial. Perannya sangat luar biasa. Dibully IYA, terbantu juga IYA. Melalui medsos silakan bijak ingin membully atau membantu sesama. Selesai.

proses penyelamatan

proses penyelamatan

akhirnya selamat

bersama Mas Toufik, 4 bayi kucing hidung tenang dan layak

bersama Mas Toufik, 4 bayi kucing hidup bersama keluarga baru, sembari menunggu Ibu yang akan mengadopsi mereka