Bapak Ibu Mertua |
Seharusnya anda bahagia jika
masih memiliki mertua. Mertua adalah orang tua back up jika orang tua kandung kita sudah tiada. Bahkan mereka
memiliki posisi dan derajat yang sama dengan orang tua kandung kita. Mengapa?
Ya karena merekalah yang telah mendidik dan membesarkan pasangan hidup kita.
Sayangnya, kita bertemu mertua sudah dalam keadaan tua. Kata orang, mertua/morotuwo adalah mendatangi dalam keadaan
tua. Ya kitalah sang anak menantu yang datang kepada beliau dalam keadaan sudah
tua.
Sebaliknya jaman sekarang, kita
malah sering kali mendengar cekcok antara menantu dan mertua. Mulai dari
hal-hal remeh temeh tentang meja makan yang kurang rapi dan bersih hingga
urusan tanah yang sering berujung di meja hijau. Kerikil-kerikil perjalanan
rumah tangga juga dibumbui dengan kisah campur tangan mertua yang serumah
maupun tidak serumah, bisa bapak mertua maupun ibu mertua. Sedih kalau
mendengar berita-berita gaduh antara menantu dan mertua.
Saya sangat beruntung dan bahagia
memiliki mertua yang luar biasa menaruh amanah kepada anak dan anak mantunya
untuk mengelola rumah tangga sendiri. Bahagia, ketika mereka masih senantiasa
senang hati memberikan nasihat dan terus mengingatkan dalam banyak hal,
terutama kesehatan dan beribadah. Bahagia, ketika mereka malah sengaja mampir
menengok kita. Padahal seharusnya kita yang lebih sering-sering jenguk
beliau,he he he,,,jadi malu nih. Bahagia, meski saya menemui mereka dalam
keadaan renta namun keduanya sehat wal afiyat. Bahagia, ketika keluarga kecil
kami hanya mampu memberi sedikit dari apa yang kami punya dan mereka menerima
dengan tangan terbuka. Bahagia, ketika melihat senyum mereka bercanda dengan
cucu-cucunya. Bahagia, ketika kita masih diberi kesempatan berbakti kepada
keduanya (hikss,,,ngetiknya malah sambil
mewek)
Kesempatan emas untuk meraih
pintu surga katanya dengan berbakti dengan orang tua. Jika orang tua sudah
tiada lalu bagaimana? Semoga mertua anda masih ada. Doakan agar mereka selalu
diberi umur yang barakah. Berbaktilah kepada mereka. Bahagiakan mereka jika
masih ada kesempatan.
Saya meneteskan air mata ketika
pertama kali mendengar Waf mengucapkan doa kepada kedua orang tua dengan
bahasanya sendiri. Ia ucapkan kalimat di bawah ini dengan lengkap, tapi masih
cedal.
“Allahummaghfirlii waliwaalidayya warhamhumma kama robbayaani shaghiira.
Ya Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Dan sayangilah mereka
seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.”
Hati saya seketika langsung adem.
Kebetulan Waf ngucapin ba’da adzan Magrib. Awalnya saya tidak paham. Lalu saya
cermati lagi omongannya. Langsung saya mendekapnya dan meneteskan air mata.
Mungkin ia hanya menirukan apa yang disampaikan gurunya di PAUD, tapi ucapan tersebut
sangat mengena di hati setiap orang tua.
Jadi mulai sekarang berbahagialah
anda jika masih memiliki mertua. Wujudkan bakti kita dengan selalu bersikap
baik kepada mereka. Mumpung kita masih ada waktu. Mumpung kita masih sehat.
Mumpung mereka masih ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar