Ditulis oleh: @elliyinayin
Kamis malam, tepatnya 21 Desember 2017 menjadi moment yang cukup dag dig dug bagi saya selaku seorang ibu baru yang sedang mem-PAUD kan anak di tahun pertama. Bukan karena esoknya adalah hari Ibu yang diperingati pada 22 Desember dan berharap mendapat ucapan selamat hari ibu dari suami. Bukan sama sekali. Namun saya deg-degan karena esok akan menerima Laporan Perkembangan Anak Didik (LPAD) atau rapor semester gasal. Waf masih berada di Kelompok Bermain (KB) A yang rentan usianya 2-3 tahun. Tidak seharusnya saya mengkhawatirkan banyak hal terkait perkembangan anak. Tapi kok rasanya saya yang habis melaksanakan tes lalu esoknya menerima hasil ya...hehehe....
Pikiran-pikiran tidak jelas sedikit menghantui saya di malam itu. Apakah Waf sholihah di sekolah? Apakah ada gangguan perkembangan motorik halus dan kasar Waf? Apakah setiap pagi dia rutin mau mengikuti latihan fisik motorik (fismot)? Apakah dia seorang pemilih saat lauk makan siang dihidangkan? Apakah kemampuan sosialisasi dan adaptasinya meningkat lebih baik? Apakah perkembangannya signifikan secara keseluruhan? Dst. Dan pertanyaan – pertanyaan lain yang sewajarnya tidak saya khawatirkan karena hampir setiap hari menerima laporan via grup WA, laporan lisan saat antar jemput, maupun melalui buku komunikasi (bukom).
|
Buku Komunikasi KB TK Permata Hati Jebres Surakarta |
Saya masih ingat masa SD hingga Aliyah (SMA) dimana Abah lebih sering mengambilkan rapor dibanding Mamak. Abah Mamak tak pernah mempermasalahkan kami mendapat rangking atau nilai berapa. Mereka hanya mendengarkan dan menyampaikan pesan guru kelas kepada kami. Abah Mamak selalu memastikan bahwa kami baik-baik saja selama belajar di sekolah.Tidak pernah ada omelan soal nilai-nilai kami. Abah Mamak meyakini bahwa anak-anaknya itu try to do the best for them. Semasa kuliah pun Abah makin tidak pernah menanyakan berapa IPK kami karena Abah tidak pernah merasakan bangku kuliah. Yang Abah peduli adalah saat saya minta belajar Qowaidul Fiqh (masa Aliyah di MA Krapyak) dan minta diajari buku Al-Arabiyah baina Yadaik (tahun pertama kuliah)
|
Rapor TK A |
|
Rapor TK B |
Ya seperti itulah wujud dari rapor TK saya selama 2 tahun. Munculnya penilaian adalah A,B, atau C. Rapor jaman old itu materi yang disampaikan dan muncul nilainya adalah (1) Pendidikan moral pancasila; (2) Pendidikan sejarah perjuangan bangsa; (3) Kemampuan berbahasa; (4) Perasaan, kemasyarakatan, dan kesadaran lingkungan; (5) Daya cipta; (6) Pengetahuan; dan (7) Jasmani dan kesehatan. Pertanyaanya apakah semasa saya menjalani TK selama 2 tahun bahagia? SAYA TIDAK TAHU. Yang jelas saya sering merasa tidak bebas bermain saat ada teman-teman yang “nakal dan usil”. Sedangkan yang terekam jelas dalam memori saya adalah saat melakukan kegiatan ekstra, seperti latihan Tari Bali lalu pentas di Gedung Sriwedari, latihan drumband lalu pentas, berkunjung ke THR Sriwedari dan di Kebun Binatang Satwa Taru Jurug.
Apakah Abah merasakan dag dig dug setiap kali mengambil rapor saya/ anak yang lain? Saya yakin tidak, karena saya adalah anak terakhir dari 6 bersaudara.
|
Pentas tari Bali di Sriwedari |
Lalu bagaimana kelanjutan dari pengambilan LPAD Waf?
Saya merasa WOW banget saat melihat LPAD nya. Saking WOW nya saya tidak terlalu mendengarkan penjelasan Bu Yani dan Bu Muti (Wali kelas KB A) tentang perkembangan Waf selama 1 semester. Saya terlalu fokus membaca narasi yang ada di LPAD,hehehe... LPAD Waf mirip sekali dengan rapor saya semasa Aliyah di MA Ali Maksum dengan kurikulum KBK. Bukan score/angka/ABC yang muncul pada rapor namun berupa narasi. Apa yang sudah mampu siswa lakukan dan apa yang belum mampu dilakukan.
Menurut informasi yang saya dengar, KB TK Permata Hati Jebres Surakarta baru menerapkan rapor model narasi (saya kurang mengerti istilah yang tepat apa) tahun 2017. Masih banyak salah ketik disana sini, bahkan jenis kelamin Wafa pun salah input. Yang seharusnya perempuan menjadi laki-laki. Tidak mengapa. Para Bu Guru sudah berjuang memberikan yang terbaik untuk siswa dan wali siswa. Jadi guru TK tuh capek lho ya, benar-benar momong. Saya secara pribadi sangat mengapresiasi. Tidak hanya narasi pada LPAD yang diberikan kepada kami, namun juga karya-karya alias coretan-coretan Waf selama belajar dan bermain di sentra-sentra yang telah dibendel dalam satu folder. Ya Allah, Bu guru kok isih selo.. Bagi saya itu adalah mahakarya anak. Foto-foto kegiatan pun tak pernah lupa dishare melalui grup WA. Kadang saya mbatin, “Bu Guru kok masih sempat memotret dan mengirimkan ke kami.”
Di PAUD nya Waf, kegiatan KBM dibagi menjadi sentra sentra, seperti sentra bahan alam, sentra persiapan bahasa, sentra peran, sentra persiapan angka, sentra balok, dan sentra seni. Untuk KB A ekstrakurikulernya berupa ekstra gerak lagu. Sedangkan lingkup perkembangan anak dibagi menjadi nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, sosial emosional, seni, dan fisik motorik.
Alhamdulillah tidak ada yang perlu kami khawatirkan tentang perkembangan Waf. Ia hanya butuh dilatih untuk menurunkan ego nya dan dilatih motorik halusnya saja. Itu kesimpulan yang saya tangkap dari penjelasan wali kelas dan narasi LPAD.
See, betapa berbedanya rapor kami. Waf yang berlembar-lembar selama satu semester dan saya yang 2 lembar selama 2 tahun.
|
Cover LPAD |
|
Sentra persiapan bahasa |
|
Sentra peran |
|
Ekstra gerak lagu |
|
Lingkup perkembangan anak page 1 |
|
Lingkup perkembangan anak page 2 |
|
Sentra persiapan angka |
|
Sentra balok |
|
Sentra Seni |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar