Selasa, 20 Februari 2018

Suntik Imunisasi Tidak Bertujuan Menyakitimu; Menyelami Alam Bawah Sadar Anak Dengan Sugesti Positif

Ditulis oleh @elliyinayin

Akhirnya Waf sudah lulus imunisasi pada hari ini Selasa (20/6/2017) di Puskesmas Ngoresan. Imunisasi Booster campak merupakan imunisasi terakhir dari rangkaian imunisasi sejak HB 0 saat usia 1 hari.  Agak surprise gitu karena imunisasi di semua Puskesmas ternyata gratis. Tanpa bayar biaya pendaftaran maupun bayar biaya imunisasi itu sendiri. Alhamdulillah, tadi saya hanya kena pajak beli donat, he he he…

Sejak pertama kali Waf diimunisasi, malam sebelum esoknya diimunisasi saya selalu sugesti dia. Saya ajak bicara terus menerus berulang kali bahwaBesok imunisasi ya. Tidak sakithanya seperti digigit semut saja. Kalau sakit dan pingin nangis bolehtapi nggak boleh nangis heboh. Nangisnya sebentar saja. Nangisnya biasa saja nggak perlu lebay seperti yang lain sampek sesenggukan setengah jam lebih. Terakhir, Waf ga perlu panas ya.

Itu yang saya lakukan sehari sebelum Waf menuju Puskesmas untuk imunisasi. Does it work? YES IT WORKS. Saat masih di Puskesmas Jayengan, saya mungkin dikira ibu yang “nggak genap” ya, karena anak usia 1, 2 bulan yang masih full digendong selalu diajak omong dari berangkat naik becak hingga sampai menunggu antrian diimunisasi. Saya jadi nampak seperti orang gila karena bicara sama bayi yang kadang-kadang sedang tidur. Saya hanya berusaha mengisi alam bawah sadar dia bahwa kamu nggak perlu nangis lebay saat disuntik. titik. Karena Ibu tahu bahwa disuntik itu sakit dan imunisasi itu tidak bertujuan menyakitimu.

Well, bisa dikatakan dari rentetan semua imunisasi, semuanya berhasil tanpa nangis. Yang saya ingat usia 5 atau 6 bulan, diimunisasi pas tidur, wajar nangis. Nggeeekk habis itu langsung diam lagi.

Nah, khusus untuk imunisasi terakhir ini, lebih WOW lagi. Karena saya terlambat hampir 4 bulan saking banyak kegiatan dan khawatir kalau nanti berefek panas. Hari ini sengaja saya sempat-sempatin karena September 2017 akan ada PIN rubella. Sejak kemarin Senin (19/6/2017) saya sudah katakan sama Waf, mirip dengan kata-kata di atas. Karena dia sudah bisa mulai menyusun frasa, kata dan kalimat yang hampir sempurnaSPOK, tapi masih belum jelas ucapannya, maka dia selalu menirukan seperti ini
Waf besok imunisasi ga usah nang…..is (dia IS nya saja)
Besok disuntik lengannya seperti digigit se…mut (dia MUT nya saja)
Kalau nangis ma….yu (MALU maksudnya)
Berapa kali saya ulang kata-kata tersebut? UNCOUNTABLE, ha ha ha..

Intinya untuk hal-hal yang dirasa agak negatif bagi anak padahal tidak ada maksud buruk sama sekali, saya selalu, selalu dan selalu sugesti dia jauh-jauh hari sebelumnya.
Beberapa sugesti manjur lainnya adalah saat:
  1. Pertama kali memberi ASIP dot. Saya katakan bahwa dua pekan lagi Ibu akan masuk kerja. Kamu mimik dot sama Nenek dulu ya. Ayo latihan terus pasti bisa.
  2. Pertama kali memberi MPASI. Saya katakan bahwa makanan ini enak, enak, dan enak
  3. Pertama kali saya tinggal keluar kota. Saya katakan bahwa ibu sedang belajar, belajar, dan belajar. Ibu akan segera pulang.
  4. Pertama kali Waf masuk daycare. Saya katakan bahwa temanmu akan banyak, mainanmu juga akan banyak. Nanti sore Ibu pasti jemput.
  5. Pertama kali dipijatkan, karena ada yang “sedikti berbeda” pada tangan kanan Waf. Saya katakan, dipijat tidak sakit. Enak, enak,enak, segera sehat.
  6. Dst
Inilah urutan imunisasi Waf:
HB-0, BCG, POLIO 1, PENTABIO 1, POLIO 2, PENTABIO 2, POLIO 3, PENTABIO 3, POLIO 4, CAMPAK (lalu dapat sertifikat imunisasi lengkap 9 bulan. Dilanjutkan PENTABIO BOOSTER DAN CAMPAK BOOSTER.
Selain itu Waf juga mengikuti PIN POLIO 2016 DAN PIN MMR 2017.

Bagaimana pengalaman Bunda dalam memberikan sugesti positif pada anak? Sharing yuk..

Imunisasi dasar lengkap, 9 bulan Waf mendapat sertifikat

Jadwal imunisasi Waf, sudah lulus semua
PIN Polio 2016

PIN Polio 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar