Rabu, 14 Februari 2018

IRT Over Dosis Pekerjaan Domestik, Ingatlah Pahala

Ditulis oleh @elliyinayin

Bunda memiliki balita? Bunda capek dengan kegiatan beberes rumah yang tak kunjung usai?
Selesai satu spot dirapikan, maka spot yang lain sudah berantakan lagi. Pasti bunda sudah biasa dengan hal tersebut. Please, tidak perlu ngomel berkepanjangan ya...Nanti cepet keriput lho.

Aaargh ya begitulah kegiatan domestik IRT yang tak kunjung selesai. Mulai dari mencuci baju, piring, memasak, menyetrika, merapikan ini dan itu. Sama, kita juga merasakan. Ayah Ibu kita dulu juga merasakan demikian. Bunda tidak sendirian kok. Bunda bersama jutaan bunda lain yang kebetulan memiliki nasib yang sama, tidak memilik ART alias tidak ada back-up tenaga untuk bersih-bersih rumah, kecuali saat suami luang....hehehe...

Terinspirasi dari sebuah artikel yang ditulis oleh seorang psikolog tentang pasiennya yang tidak bisa melihat rumahnya kotor karena ulah anak-anaknya, maka saya ingin sedikit berbagi tips agar lelah kita untuk beberes rumah tidak sekedar berbuah “capek” saja. Saya juga ingin mengajak bunda untuk melihat sisi lain dari seorang IRT yang merasa over dosis dengan pekerjaan domestik.

Pertama, ingatlah pahala.
Bunda harus yakin seyakin-yakinnya bahwa Tuhan melihat setiap gerak gerik kita. Tak satu pun daun jatuh dari pohon tanpa sepengetahuan-Nya. Meyakini bahwa Tuhan telah sengaja memberi kita ladang pahala yang begitu luas merupakan cara yang jitu untuk membereskan rumah dengan ikhlas. Kata Mamak, perempuan (baca: ibu) yang di rumah itu setiap gerakannya adalah pahala. Pahala memang tidak tampak, tapi siapa tahu gegara bunda membereskan mainan anak yang tercecer dengan ikhlas itulah yang membuat bunda masuk surga kelak. Bunda lelah dan bosan dengan rutinitas itu? Lelah dan bosan bunda tidak akan terjadi selamanya. Lelah dan bosan bunda tak akan ada artinya ketika melihat anak tumbuh besar dengan penuh kebahagiaan karena mereka berkembang diiringi dengan keikhlasan dan kesabaran bunda selama ini. Yakinlah bahwa lelah bunda akan diganti pahala.

Kedua, anak kita sehat dan normal
Umumnya bunda akan menjadi kesal dan sebal saat melihat rumah berantakan. Semua sudut rumah dipenuhi mainan yang tercecer. Sebenarnya mata bunda ingin dimanjakan dengan melihat rumah yang rapi dan bersih setiap waktu, tapi mengapa yang terjadi malah sebaliknya? Yuk kita lihat rumah tetangga yang di dalamnya bersih dan rapi tanpa adanya balita. Rumah tersebut sepi karena anak-anaknya sudah dewasa dan bekerja di luar kota. Tak ada rengekan maupun tangisan saling berebut mainan, tak ada rutinitas membersihkan makanan yang tumpah di lantai, tak ada kegiatan merendam dan mencuci baju dengan noda-noda membandel karena bermain cat atau yang lainnya, tak ada ompol yang perlu dipel. Sepi. Sepi sekali. Kelak bunda akan mendapati fase tersebut. Masa dimana bunda dapati rumah yang bersih dan rapi tapi kesepian. Masa dimana anak-anak sudah  dapat merapikan sendiri barang-barangnya. Bersyukurlah kalau kini rumah berantakan artinya anak bunda sehat dan berkembang dengan baik, karena anak yang sakit kemungkinan hanya diam saja. Dia tidak tertarik untuk bermain apapun yang telah bunda belikan untuknya.

Ketiga, tidak tambah dosa karena nggosip bersama tetangga
Kalau bunda sibuk momong si kecil di rumah diiringi seabrek pekerjaan domestik, maka bersyukurlah. Karena hal tersebut akan mengurangi intensitas bunda untuk keluar rumah dan bergosip bersama tetangga. Setidaknya ada baiknya mengerjakan pekerjaan rumah daripada nambah dosa ya.. Lagi lagi bosan dan letih tersebut tidak akan terjadi selamanya kok. Bunda pun bisa mengajak Yanda untuk refreshing keluar rumah.

Keempat, ada cerita dari semua untuk si anak
Suatu saat ketika si balita menjadi dewasa, bunda dapat menceritakan betapa hectic nya kegiatan mengasuh setiap hari. Berharap si anak menjadi lebih hormat dan menghargai orang tuanya. Bayangkan jika bunda setiap hari kisahnya hanya mengomel saja soal rumah berantakan, soal capeknya punya balita, dan hal-hal yang bernilai negatif di mata putra putri kita, maka kita tak akan bisa menjadi teladan baginya.

Mari kita melihat sisi lain menjadi IRT. Mari kita sesama perempuan, sesama bunda saling menguatkan. Jadi mulai sekarang, bunda harus yakin seyakin yakinnya bahwa lelah bunda tak akan selamanya, lelah bunda ada manfaatnya, dan lelah bunda pasti diganti pahala.

Mainan Waf  berantakan dimana-mana sudah biasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar